Halaman

Selasa, 04 Juni 2013

ocehan masa kini


Well, kira2 aku udah lama banget nggak nulis geje di blog ini. Aaah aku jadi kangen bangeeet :* hihi, masa masa menulis blog adalah masa masa salah-satu-ter-paling-indah semasa hidupku (?) *gak efisien -_-
Intinya nulis blog itu bikin bahagia, itu aja deh :/ oh iya, aku belum kasih kabar yaaaa, aku habis ini mau kelas 11 loh. Bayangkan! Kelas 11! :D waaaaaaah, aku tambah tua, hiks. Nggak kerasa aja, padahal baruuu aja kemaren aku masuk di SMA 5, baru MOS, baru terkagum-kagum sama sekolah yang besarnya beda jauh sama smp ku dulu (:D) :p eh lha kok udah satu taun aja.. :3 terus gak kerasa udah kelas 12, trus gak kerasa udah kuliah, terus gak kerasa udah kerja.. trus gak kerasa, terus gak kerasa, yaampun aku jadi inget hidup itu sangat gak kerasa :/ gimana enggak? Perasaan baru kemaren aku lari lari pas TK, sekarang udah segede gini. Berarti, nggak kerasa juga ya kita bentar lagi meninggal....................................................... *hening*

.____________. Aslinya ceria jadi mendadak merinding ..... Ya Allah, matikanlah kami semua dalam keadaan khusnulkhotimah.. amin YaAllah... tolonglah hambamu dan segenap pembaca blog hamba yang budiman ini.. ampunilah dosa-dosa kami.. terimalah amal-amal kebajikan kami yaAllah :’( al-fatihah!
^^

Balik. Hoho, kalo mau kelas 11, berarti ada hubungannya sama penjurusan. Adaptasi dari blognya ijulku tercinta, dia sekarang lagi galau jurusan loh. Masuk IPA? Atau IPS? Atau IPB? Nah, dia lagi pegel sama guru-guru yang seenaknya aja menganggap kasta IPA lebih tinggi dari segalanya. Omg, masalah besar ini :3
Iya sih, menurutku begitu. Tapi? Sama aja kayaknya, semua guru itu menganggap mata pelajaran yang diajarkannya lah yang paling bagus. Contoh nya aja, guruku fisika, bilang kalo IPA itu bagus, blablabla.. tapi pas pelajaran sosiologi, guruku yang ngajar mapel itu ya mbangga2in anak IPS. Gak jarang juga mereka merendahkan anak IPA. Nah guru IPA juga meremehkan yang jurusan IPS. Helloooo? Dunia sudah mulai berperang lagi atau bagaimana? Ada blok sekutu ada blok sentral gitu? Terus yang Bahasa jadi gerakan non blok gitu? -____- yeah, tidak habis pikir ah. Aneh2 aja, kalo bingung yaudah masuk IPB aja. Gurunya gak ngeblok-ngeblok. Hihihi :p

Eh, enggak guys, pilihan itu semua tergantung dari cita-cita mu, kamu pengen jadi apa dulu? Kejar sejak dini. Jangan nanti-nanti, jangan “ah, let it flow” atau “opo jare sing kuoso, lek gak mlebu tes IPA yowes IPS lek gak IPB” yaelah, itu mah namanya menyerah sebelum bertindak. Ayo dong semangatnya mana? :3 oh iya, milih jurusan itu harus ada BAKAT dan MINAT. See? Bakat itu yang pertama. Jadi sebelum minat, ya harus ada bakat.. kalo kamu puengen banget masuk IPS, misalnya, tapi kamu itu nggak berbakat di IPS.  Kamu bakatnya di IPA, atau pengen bahasa, tapi berbakat di IPS, atau dll deh, ya, kalo menurutku itu... 1. Berdoa 2. Berusaha, heheh. Ya itu aja deh :p

Intinya kalo kamu emang kepengen, ya kejer dong, jangan lemes :p bakat? Bisa dibikin kok ^^ belajar yang rajin, ibadahnya jangan bolong2, minta kepintaran sama yang di atas. Bismillah semuanya bisa kok :)
Udah deh ya.. cukup dulu tulisan geje nya, nanti aku lanjutin kalo gak males :p


Aku ceramah diatas itu bukannya nganggep aku udah perfect dan sebijak kata-kataku loh. Aku ini hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari dosa :’’’’ hihi. Cuma mau ngeshare aja kok, smoga bermanfaat. Good luck!

Senin, 03 Juni 2013

contoh wawancara Bahasa Indonesia

Wawancara Bahasa Indonesia


Narasumber                                        : Asisten dokter (praktik akupuntur)
Pewawancara                                      : Kelompok 3
Tempat/Tanggal wawancara              : Bumi Mas Dieng blok b1/2 (tempat praktik akupuntur Dr. YB. Hardjono

1. Permisi suster, boleh saya panggil mbak kan? Nama mbak  siapa?
//Miftah Paramitha, panggil mbak Mitha saja.

2. Mbak kerjanya sebagai apa sih di praktek akupuntur ini?
//Saya sebagai asisten dokter dek. Membantu sedikit pekerjaanya dokter.

3. Ini kan tempat praktek akupuntur, pengertian akupuntur itu apa sih?
//akupuntur itu semacam pengobatan alternatif yang berasal dari Cina. Pada dunia medis sekarang kita tertuhju pada dunia medis ke barat baratan. Nah, jadi kalau suatu penyakit tidak bisa di sembuhkan/ tidak ada obatnya di dunia medis barat, kita bisa memilih alternatif lain salah satunya yaitu akupuntur.

4. Hmm, efek dari akupuntur itu apa sih?
//ada 3.
          1.efek lokal:mengecilkan bagian yang ditusuk jarum
          2.efek organ:mengecilkan maag/lambung
          3.efek general:membantu mempercepat pembakaran lemak

5. Maksimal/minimal usia berobat dengan pengobatan aku puntur berapa tahun?
//tidak ada batasan usia tapi anak kecil yang tidak berani menggunakan jarum bisa menggunakan akulaser.

6. Oo, memang apa sih akulaser itu?
//pengobatan yang menggunakan laser sebagai pengganti jarum.


7. Apakah efek akupuntur dengan akulaser sama/sebanding?
//tidak. Tidak sebanding. Lebih bagus akupuntur dari pada akulaser. Kalau akupuntur efeknya 100%, kalau akulaser setengahnya.

8.tahapan akupuntur itu apa saja?
//1.program pengurusan: detoxifikasi (pengeluaran racun,     penurunan berat badan sampai batas yang diinginkan,              penstabilan berat badan, penguncian)
  2.program penyembuhan penyakit: 15 kali therapi, setelah itu dilihat perkembangan kesembuhannya

9. Berapa kali jadwal pasien datang untuk pengobatan akupuntur?
//seminggu 2 kali. Berlaku untuk 2 program di atas.

10. Kalau bpleh tahu biaya per therapi itu berapa ya?
//untuk pertama kali datang biaya pendaftarannya Rp 150.000,00 per datangnya Rp 45.000,00.

11. Oh iya kan akupuntur memakai jarum, bagaimana penggunaannya?
//jadi, jarum akupuntur ditusukkan ke bagian mana yang ingin di obati, lalu disetrum memakai alat akupuntur. Penggunaan jarum itu hanya di pakai sekali langsung buang. Untuk menghindari resiko penularan penyakit.

12. Menurut pengalaman mbak, penyakit apa aja sih yang sudah pernah bisa di sembuhkan melalui pengobatan alternatif ini?
//hipertensi, kegemukan/obesitas, keluhan tubuh (migrain, pusing, asma, alergi, susah tidur, dll) , struk, ambeien serta ingin mempunyai keturunan.

nb : maaf ya nggak ada fotonya.. kehapus ternyataaa :D



Sketsa Hidup Sinar (cerpen)

yaampuuun :3 ini ceritanya ternyata pas aku masih kelas 6 SD loh. aku buat cerita ini pas kelas 6. woow, hahaha. ga nyangka masih ada :D (no edit) ;)

Sketsa Hidup Sinar
Sarah Chairina Melinda


                Batu. Kota Batu. Ya, disanalah Sinar tinggal. Menetap, dan mencari nafkah. Suaminya telah meninggal 3 tahun yang lalu. Tetapi ia tak akan pernah putus asa, karena masih ada buah hati yang menjadi semangat hidupnya. Bulan. Bulan Suwardoyo Sinarsih.

                Gadis kecil itu selalu bertingkah lucu. Umurnya masih 7 tahun. Sejak kecil, ia di beri pengetahuan tentang bunga dan tumbuhan oleh ayahnya. Karena itulah Bulan mempunyai watak yang penyayang lingkungan serta cerdas. Ia senang sekali melihat beraneka macam bunga cerah.

                2 tahun lalu, tepat 1 tahun setelah ayah dari Bulan meninggal, Sinar masih saja menganggur dan menggantungkan biaya hidup dari sisa tabungan suaminya. Dulu, suaminya kerja di sebuah pabrik rokok. Gaji per-bulannya cukup untuk biaya sehari hari dan lumayan juga untuk di tabung. Namun, Sinar tahu, bila ia masih juga tak bekerja, tabungan suaminya akan habis di makan waktu. Pasti malang nasibnya setelah itu.

                Sinar  terus memikirkan hal itu. Ia sudah mencoba melamar di sana sini. Menjadi kasir, pelayan restoran, tetap saja tidak bisa. Ia tidak mempunyai ijazah SMA. Mau saja ia menjadi pramuwisma. Akan tetapi bagaimana Bulan? Sejumlah rumah telah ia datangi dan semua menolak bila Bulan harus ikut. “nanti kamu jadi repot sendiri dengan urusan anakmu.” Begitu kata mereka.

                Tak jarang ia berkeluh kesah pada foto almarhum suaminya. Bila ia sudah pusing, biasanya ia akan ke kamar mandi, mengambil wudlu, dan segera membaca al-Qur’an sambil menangis. Kalau sudah begitu, biasanya Bulan cepat-cepat menghampiri ibunya dan memeluknya dari belakang. “Ibu kenapa?” “Sedih ya, bu, ditinggal ayah kerja? Bulan juga sedih bu. Lagi pula mengapa ayah lama sekali pulangnya? Ayah sedang mencari uang untuk kita ya, bu? Bulan kangen di gendong ayah, bu.”

                Bulan tersenyum merekah. Di usianya yang saat itu masih berumur 5 tahun, Sinar semakin bangga padanya. Ia heran pada kecerdasan anaknya dalam membantunya. Betapa tidak. Bulan berkata bahwa ia ingin sekali di kelilingi oleh banyak tumbuhan dan bunga. Dan itu menimbulkan niatan. Sebuah niatan yang di yakini Sinar akan meluruskan jalan.

                Jadilah sekarang. Berkat keinginan Bulan, Sinar memberanikan diri membuka bisnis bunga dan tumbuhan. Walau tidak terbilang sukses besar, Sinar tetap bersukur dan bahagia. Bahagia penuh arti. Bersama mutiara mungilnya, ia meniti kehidupan yang perlahan terang.

*

kikisan pahit (puisi) 2009 :D

K  i  k  i  s  a  n     P  a  h  i  t
Sarah Chairina Melinda

2009



Angin sayup sunyi tak terasa

Desir laut layu. Senyap.

Senja redupi mentari

Layak redupnya hati


Hati ini menangis

Sesenyap ini. Di tengah hamparan pasir berkelabut

Kosong

Kosong sudah

Tatapi lembaran awan gelap.

Pahit.

Sepahit hati ini.


Lambaian nyiur tak kisahkan hati.

Tak damaikan hari.

Gersang dihempas, dihujam keluh kesal.


Mengapa?

Mengapa air mata bak air bah menyapu relung hati?

Kecewa hati menahan rindu.

Membunuh hati yang membatu.

Mengikis asa harapan sirna


Dimana engkau?


Selasa, 30 April 2013

bedanya laptop, notebook, netbook, palmtop dan ultrabook

ini... sama pak zahid di suruhy ngepost tentang tik... ya karena saya bingung... tak kasih info ini aja ya .___.



Laptop dan Notebook
Laptop itu sendiri adalah sebutan Umum untuk Notebook dan Netbook. Jadi Laptop itu bisa diartikan sebagai Netbook maupun Notebook. Asal katanya tetap sama yaitu merujuk pada komputer yang digunakan di pangkuan. Secara historis, laptop memiliki ukuran yang sedikit lebih besar, dirancang untuk menggantikan komputer desktop dan bisa dibawa di atas pangkuan Anda. Sedangkan Notebook hanya memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dari laptop – sesuatu yang bisa Anda bawa kemanapun Anda pergi dan identik atau menggantikan peran Notebook tradisional. Namun hari ini tidak ada perbedaan diantara keduanya. Produsen akan menggunakan kata Notebook dan Laptop secara bergantian, dan itu sangat langka untuk melihat istilah Laptop pada sekarang ini.
Dibandingka dengan Laptop, Notebook sedikit lebih eye catching, Sebagai komputer pribadi, laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer destop (desktop computers) pada umumnya. Komponen yang terdapat di dalamnya sama persis dengan komponen pada destop, hanya saja ukurannya diperkecil, dijadikan lebih ringan, lebih tidak panas, dan lebih hemat daya.

Netbook

Netbook merupakan salah satu varian dari komputer jinjing yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi nirkabel dan mengakses internet. Dengan rancangan utama untuk digunakan sebagai perangkat dalam merambah web, dan menulis surat elektronik, netbook sangat bergantung pada keberadaan internet untuk akses jarak jauh terhadap aplikasi berbasis web untuk pengguna yang tidak membutuhkan keberadaan komputer berspesifikasi tinggi.
Kepopularitasan mereka telah menurun beberapa tahun terakhir akibat tergeser dengan tablet, Netbook sangat cocok untuk tugas komputasi sehari-hari, namun game atau program berat lainnya seperti Photoshop tidak memungkinkan untuk Anda instal pada Netbook.

Ultrabook
Ultrabook adalah merupakan perpaduan antara kecanggihan sebuah PC Game dengan Tablet PC yang memiliki tipis kurang dari 20 mm dengan spesifikasi yang sangat tinggi, ultrabook ini bisa digunakan dalam kondisi yang ekstrim layaknya PC desktopPenggunaan Ultrabook pertama kali digunakan untuk merepresentasikan Apple MacBook Air yang mana dikenal memiliki bodi yang sangat tipis dan dari situlah kata Ultrabook pertama kali didengungkan. Jadi bisa dikatakan bahwa MacBook Air merupakan Ultrabook pertama yang hadir di pasaran. Meskipun memiliki profil yang tipis yakni kurang dari 2 cm, namun ukuran layar yang dibawanya sering menyaingi ukuran notebook yang normal. Ultrabook sebaian besar dibekali dengan SSD Hard Drive – jenis ini lebih cepat, ringan dan silent dibandingkan dengan HDD. Memilki kecepatan yang lebih cepat, SSD lebih mahal untuk kategori harga dibandingkan dengan HDD meskipun berukuran 128 GB saja, jadi tidak akan biasa jika Ultrabook memiliki daya simpan hanya sebesar 128 GB. Ultrabook juga biasanya tidak dilengkapi dengan DVD Drive, jadi selalu ingat hal ini sebelum Anda berbelanja untuk membeli laptop.
Sangat cocok untuk tugas komputasi sehari-hari dan dapat Anda gunakan untuk memainkan game ringan. Jenis ini akan sangat berjuan untuk memainkan permaian yang memiliki grafis 3D atau game yang memiliki tingkat yang lebih tinggi lagi. Ultrabook memiliki harga yang sangat bervarisai, mulai dari 7 jutaan hingga 15 jutaan.

Palmtop
Sebuah komputer Palmtop adalah sebuah komputer sangat kecil yang bisa Anda simpan di satu tangan dan memanipulasi dengan yang lain.Ini jenis komputer memiliki keyboard khusus atau keypad untuk memasukkan data, atau keyboard QWERTY kecil.Nama lain untuk palmtop adalah komputer genggam, komputer saku dan PDA.Fitur utama dari komputer ini adalah bahwa mereka kecil, ringan, menarik daya dari baterai dan dimaksudkan untuk penggunaan umum.masukan mereka termasuk keyboard mesin tik dan output terdiri dari display, LCD kecil penuh warna. palmtop memiliki pengolah kata, program spreadsheet, kalender dan buku telepon. Karakteristik penting adalah bahwa sistem operasi kompatibel dengan yang PC.Palmtops merupakan perangkat kecil yang mampu memberikan Anda pengalaman komputing. Palmtops kebanyak`n menggunakan versi Windows yang rendah yakni yang disebut dengan Windows CE, namun beberapa waktu kemudian muncul model Palmtops yang menggunakan Windows XP. Dengan munculnya smartphone, komputer palmtops dibuat terbatas dan Anda tidak akan bisa mendapatkannya pada saat sekarang ini. Perangkat ini memiliki ukuran layar sebesar 6 – 7 inchi. Layar yang cukup besar pada masa itu.


naah itu dia :3 sekian dari saya :'3 terimakasih... (tumben blog eikeh agak berguna-_-) walau ini copas... (jujur) tapi tak baca kok. maaf ya :') semoga dengan ini anda anda pengetahuannya jadi bertambah. makasih :3


love,
RR

Sabtu, 23 Maret 2013

Sweet Surprise


Sweet Surprise
Oleh : Sarah Chairina Melinda




Beruntungnya, aku mempunyai sahabat-sahabat yang seperti ini. Yang selalu menghiburku disaat sedih, yang selalu ada untukku, yang selalu mau mendengar cerita-ceritaku, yang selalu membuat kejutan-kejutan indah di dalam hariku. Sepuluh orang ini, yang ku sebut ‘Sinyorita’ adalah sahabat terbaikku yang ku temukan di masa putih biru. Lagi-lagi ku katakan, beruntungnya, aku mempunyai sahabat-sahabat yang seperti ini.

Pagi itu, hari pertama masuk ke kelas baru setelah libur panjang yang menyenangkan. Matahari bersinar cerah seakan ingin mengiringi hari baruku. Dengan semangat mantap, kulangkahkan kaki ke dalam kelas. Ah, tidak ada yang menarik. Aku lebih suka kelas lamaku, mereka lebih seru dan asik. Tapi ternyata aku masih sebangku lagi dengan sahabar gilaku, Dian. Jadi, sepertinya hari-hari ku tak akan datar-datar saja. Lalu sekilas, aku melihat sosok itu. Sosok yang membuatku berkeringat dingin dan membuat degup jantungku semakin kencang. Ada apa ini? Uh, aku tak tahan untuk tidak menoleh lagi dan melihatnya. Dan, hari itu aku terus tersenyum. Aku tidak bisa menjelaskan seperti apa ia, tapi yang penting senyumnya manis sekali. Kurasa, aku, kagum padanya.

Hari terus berganti, bulan-bulan pertama kelas baru ku pun telah terlewati begitu saja. Aku mulai mengenal sahabat-sahabat baruku, dan mereka membuat bahagiaku semakin lengkap. Kelasku juga ternyata semakin asyik dan kompak, lebih dari yang tahun lalu malah. Tentang dia.... dia yang ku kagumi.... Ah, malahan aku jadi agak sebal karena ia terus saja mengusiliku. Namun aku sadar, hariku tak pernah lengkap jika ia tak datang ke mejaku dan membuatku marah akan keusilannya. Ya Tuhan. Aku labil sekali. Aku tidak hanya kagum. Mengapa aku terus memikirkannya?

“Hey! Ra!” sosok berjaket hitam itu berjalan mendekatiku. Ada apa ia kemari?? Jantungku masih saja berdegup seperti pertama kali aku melihatnya. Pipiku masih saja merona. Segera ku rapikan rambutku dengan hati-hati agar tidak kelihatan, yeah maybe orang-orang menyebutnya salting.

“Apaan?” tanyaku sekenanya. “Ih, jutek banget jadi orang. Kayak nenek lampiiiir!” ledeknya. Uh, sebaaal. “Heh, kalo gak penting gak usah deket deket deh. Males gue!” jawabku ketus. Meskipun aku tak bisa membohongi diriku sendiri, aku senang bisa dekat dengannya walau dengan cara yang seperti ini, berantem di mana saja dan kapan saja.

“Ciiiiiieeee.. cocwit bangeeet deh anak dua ini! PJ—pajak jadian—nya di tunggu ya mbak, mas, maap mengganggu misi numpang lewat...” kata salah satu sahabatku. Serempak teman-teman di kelasku meledek kami. Mukaku memerah, bukan marah, tapi malu. Gimana kalo sebenarnya sosok itu tau kalau aku sebenarnya suka padanya?

Nah, bodohnya, aku cerita pada semua sahabat-sahabatku dengan suka cita tentang aku suka dia. Lupa, bahwa menceritakan pada semua sahabatku berarti bercerita pada sepertiga murid kelas. Tidak bisa dipungkiri lagi segala tingkah laku ku di sangkut pautkan dengan sosok itu. Di soraki, di ledek dan lain-lain. Nggak bisa marah. Orang aku yang memberi tahu mereka, nggak papa lah, yang penting dia nggak sampai tahu. Aku takut sekali, jangan-jangan ia akan menghindariku jika ia tahu tentang perasaanku.

Ada-ada saja tingkah nya yang membuat ku semakin kagum padanya. Ia lucu, usil namun juga pintar. Jika matanya telah menatapku, dan senyumnya yang meledek sudah ditujukan padaku,  mungkin saat itu aku sudah nggak ada di bumi. Rasanya melayang..... Oh, aku hiper deh. Tapi perasaan itu bener banget. Aku suka dia, aku suka senyumnya, aku suka tatapannya, bahkan aku suka keusilannya walau aku terlihat jengkel.

Pelajaran olahraga selalu menyenangkan di tahun ini karena aku bisa melihatnya bermain sepak bola. Dia keren banget! Pandanganku kayaknya nggak bisa lepas dari dirinya.

“Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit!” bunyi peluit Pak Bastian terdengar. Itu tanda bahwa anak cewek harus lari mengelilingi lapangan tiga kali setiap sebelum pelajaran dimulai. Aku pun berlari dengan santai bersama teman-temanku. Pandanganku tak lepas terhadapnya, tentu.

Tiba-tiba.. Duk!

“Aw!” aku meringis. Aku tersandung! Sial. Aku maluuu. Aku ternyata kepergok melihatnya. Bukannya malah di bantuin, semuanya malah meledekku “Yaaah! Ra! Makanya kalau lari jangan melihat dia terus dooong!”.

“Idih siapa juga yang liat dia!” elakku, dengan nada bergetar. Aku bicara dalam hatiku agar kuat, aku nggak boleh nangis, aku malu hingga rasa sakit pada dengkulku yang berdarah tidak terasa. “Ra, udah nggak papa kok kita cuma bercandaaaa..” sahabat-sahabatku menenangkanku.

Kok makin lama makin perih ya? Sakit juga ternyata. tapi kemudian... aku melihat obat merah diteteskan ke lukaku. Eh enggak. Aku melihat yang meneteskan, yang ternyata itu dia! Hah?! Aku nggak percaya! Tapi kemudian ia mulai meniupi lukaku, lalu membalutnya dengan plester. Aku termenung saat ia mengulurkan tangannya.

“Heh.” Katanya. Aku masih saja bingung dan kaget setengah mati. Pasti ekspresiku aneh banget.

“Eh... e... apa?” aku terbata-bata.

 “Udah nggak usah bingung gitu deh. Jelek banget mukamu kalo gitu. Ayo aku bantu berdiri, cepet gak? Pertolongan gak dateng dua kali nih!”

Hffft. Dia bisa baca pikiran atau gimana? Dengan malas aku menerima ulurannya dan berdiri dengan cepat. “Aduh!” kataku. “Makanya ati-ati dong!” dia langsung pergi dan bermain sepakbola lagi. Aku? Aku masih termenung. Ini perasaan seneng, bingung, sedih atau gimana sih? Hari itu pun ku lanjutkan dengan perasaan berkecamuk dan suka ria bersama sahabat-sahabat terbaikku.

Aku galau. Aku baru pertama kali merasakan galau. Dia suka aku nggak ya? Aku terus saja bertanya-tanya dalam hati. Sahabat-sahabatku sih bilang sepertinya ia juga suka padaku, buktinya aku selalu menjadi korban keusilannya. Ah tapi masa sih? Kayaknya nggak mungkin banget dia suka sama aku. Dia kan agak cool, nah aku? Buat apa dia suka sama aku, cewek cantik banyak banget kenapa dia suka aku. Pesimis jadinya. Namun sinyorita selalu ada, selalu mendukungku untuk terus mengaguminya. Kata mereka, kagum saja kan tidak apa-apa. Iya, benar juga. Cinta kan tidak harus di balas. Yang penting bagaimana perasaan kita terhadapnya, mungkin sih. Aku sendiri juga tidak tahu menahu tentang ini.

“Bel, ke kantin yuuuk!” kataku pada Bella. Salah satu sinyorita. “Kantin? Males.” Katanya jutek. “Loh kenapa bel?” aku bingung terhadap sikapnya. Bagaimana tidak, tiap hari kami selalu ke kantin bareng dan biasanya malah dia yang mengajak duluan. Beberapa detik aku menunggu jawabannya, tapi ia malah melengos lalu pergi. Belum habis aku berfikir, Dini tiba-tiba menyenggolku dengan keras, sengaja ku rasa. Aku kira ia bercanda tapi dia malah menggandeng Bella dan pergi begitu saja. Aku bingung sekali, kenapa mereka? Aku memutuskan untuk tanya pada yang lain.

“Yan, kenapa Bella sama Dini? Mereka marah?” tanyaku segera pada Dian.

“Memang mereka kenapa, Ra? Aku tadi pergi sama Dini kok, baik- baik saja deh kayaknya?” kata Dian.

“Mereka kayak marah sama aku gitu, kenapa ya? Perasaan kemaren masih maen bareng. Kenapa niiih? Aku sedih huhuhu” wajahku memelas. Dian berkata “Yaudah minta maaf aja ke mereka, Ra. Mungkin aja kamu ada salah ke mereka.”

Ku hampiri Bella dan Dini yang ada di depan kelas bercat kuning cerah itu. “Bel, Din, mau anterin nggak?” tanyaku basa-basi. “Apaan sih? Nggak liat ya Bella sama Dini lagi ngobrol berdua?” tiba tiba Nindya dan Sonia menghampiri dan langsung menyemprotku. Lho, kenapa ini? Apa semua anggota sinyorita marah sama aku? “Lho, aku cuma ngajak aja kok.... kalian kenapa? Aku ada salah? Maafin aku ya kalau aku ada salah..” kataku dengan nada sedih campur bingung.

“Gak ada apa-apa kok, Ra. Kita lagi males aja sama kamu. Sorry.” Kata Sonia dengan nada sinis.

What?Jleb. Apa salahku? aku masih ingin bertanya ketika mereka berempat langsung meninggalkanku. Aku masuk ke kelas dengan muram. Hari ini adalah bad-day. Kurasa hanya Dian satu-satunya sinyorita yang tidak marah padaku. Bahkan Lisa, Febri, Chania, Rahma dan Rizki pun tidak menegurku sama sekali. Tuhan, apa salahku? Dian terus saja ku tanyai, namun ia juga menggelengkan kepalanya, ia ternyata juga tak tahu mengapa aku diperlakukan seperti ini.

Sudah satu minggu terhitung sinyorita tidak menegurku sama sekali. Aku sedih, rasanya aku tidak ingin masuk sekolah. Kehilangan sahabat adalah hal yang paling menakutkan dalam hidup. Bagaimana mau minta maaf jika kalau kuhampiri saja mereka langsung menjauhiku dan seperti membicarakanku di belakang mereka. Aku terus saja merenung tentang kesalahanku pada mereka, tapi tetap saja aku tidak menemukan jawabannya. Sehari sebelum mereka menghindariku, aku masih bergurau dengan mereka. Nongkrong bareng di basecamp kami. Apa karena waktu itu aku pulang duluan? Karena waktu itu aku ada keperluan di rumah. Masa karena hal sesepele itu? Pusing dan sakit hati aku di buatnya. Sedih setiap hari, hanya Dian yang menghiburku. Kasihan Dian, dia seperti bingung kalau aku dan sinyorita sama-sama mengajaknya ke kantin atau lainnya. Dia bingung memilih. Kadang dia memilih jalan bersama sinyo, kadang juga merasa kasihan padaku.

Dia juga sudah mulai kulupakan, ujian yang sebentar lagi tiba dan masalahku bersama sinyorita seakan menutupi keceriaanku dan semangatku, bahkan meskipun aku bertemu dan di usili nya. Aku tetap saja sedih dan tidak bersemangat. Dan hari itu pun tiba.

Kulihat Chania berlari-lari di sepanjang koridor sekolah dan meneriakkan sesuatu ke kelasku. Kebetulan saat itu aku sedang berada di perpus untuk mencari novel pulang sekolah. Sekonyong-konyong ku lihat teman-teman ku yang masih bersantai di kelas berhamburan keluar. Aku pun menghampiri Brian.

“Eh, ada apa sih? Chania bilang apa kok pada terburu-buru semua?” Kataku.

“Loh, kamu dari mana sih, Ra? Itu loh. Rama nembak Nindya di taman belakang sekolah! Anak-anak mau melihat semua. Katanya, mereka udah PDKT sejak seminggu yang lalu. Yuk, ikut ra!” kata Brian dengan semangat.

Ra..Rama? sama... Nindya? Aku tak sanggup berdiri, lemas lututku di buat oleh kata-kata Brian. Rama, adalah sosok yang selama ini ku kagumi. Nindya, Nindya adalah sahabatku! Sinyorita! Seminggu yang lalu? Apa ini maksut sinyorita dari seminggu yang lalu mendiamkanku? Jadi, mereka tidak ingin bahwa aku merusak PDKT Nindya dengan Rama? Apa? Itu yang namanya sahabat? Aku mual. Pusing dan tidak sanggup berkata apapun. Kurasa setelah ini air mataku akan tumpah ruah, kuputuskan untuk melihat mereka agar penderitaanku semakin puas dan lengkap. Aku berlari memutari sekolah agar sampai ke taman itu. Bajuku sudah basah dibanjiri oleh keringat dan air mata.

Mereka ada, mereka ada. Kulihat dengan pandangan nanar Rama sedang memegang tangan Nindya. Hancur, kehilangan sosok yang ku kagumi. Kehilangan sahabat. Apalagi? Aku puas. Aku sudah puas melihat mereka. Aku berbalik badan untuk segera pergi dan pulang bersama kesedihan. Tapi Nindya tiba-tiba berlari menghampiriku sambil menangis. “Ra, maafin aku ya. Aku nggak tau ternyata perasaan ini sudah ku pendam dari dulu. Aku suka Rama. Dan ternyata dia juga suka padaku. Aku tidak ingin menyakiti hatimu dengan menjadikanku sahabatmu, yang nantinya akan berkhianat. Maafin aku, Ra. Kamu boleh benci sama aku, aku sekarang udah sama Rama. Maafin aku, Ra.” Matanya berkaca-kaca.

Apa? Apa? Dia minta maaf? Aku tidak marah karena dia bersama Rama. Aku ikhlas jika ia bersama Rama. Tapi mengapa harus menghindari ku selama seminggu ini? Begitu banyak yang ingin ku tanyakan padanya. Tapi tak sanggup. Aku tak sanggup mengatakannya, lidahku sudah terlampau kelu. Jadi aku memilih diam sambil menunduk meneteskan air mata. Aku tidak kuat berada disini. Namun aku juga merasa tidak kuat untuk berjalan. Kejam. Dunia serasa sudah tidak berpihak padaku. Sepintas aku muak dengan kata ‘sahabat’ dan ‘pacar’.

PROK! Benda keras di lempar ke kepalaku. Amis. Amis? Telurkah? Aku menengok ke belakang, dan... aku melihat seluruh anak kelas ku berada di taman itu sambil membawa tepung, air dan telur. Mereka tertawa, berlari ke arahku dan menumpahkan yang mereka bawa ke badanku. Aah! Basah kuyup dan bau amis! Aku bingung. Lalu nada ‘happy birthday’ terdengar. Ku lihat Dian, Febri dan Rizki tersenyum gembira sambil membawa kue tar lengkap dengan lilin yang cantik.

Jadi... jadi ini semua karena ulang tahun ku? Aku saja lupa, bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku. Nindya menyiramku dengan air lagi dan berkata “Ra, itu semua bohong kok. Hehe”

Siaaaaaaaaaaaaaaal! Aku bahagia sekali! Aku menangis terharu dan tertawa terpingkal-pingkal bersama yang lain. Aku mencoba untuk memeluk semua orang agar mereka ikut basah bersamaku. Tidak ada yang berhasil. Mereka semua lincah dan gesit, tidak sepertiku yang sudah lengket dengan tepung dan bau amis. Tiba-tiba, Rama menepuk pundakku.

“Ra, maaf ya tadi jadi membuat kamu nangis. Aku cuma di suruh sama sahabat-sahabatmu itu lho.” Kata Rama. Aku melirik sinyorita yang senyam-senyum meledek melihat kami. “jadi, sebenernya, Ra. Aku bukan suka sama Nindya. Tapi.. Aku suka kamu. Dari pertama kali masuk kelas. Maafin aku ya udah suka jail sama kamu? Kamu mau, jadi pacarku?”

Astaghfirullah... aku sama sekali nggak menyangka. Aku speechless. Rama? Dia.. Dia menembakku?

“Se...serius....?” aku masih kaget, jantungku udah mau copot, nih!

“Dua rius deh! Gimana? Jadian?” tanyanya lagi dengan sungguh-sungguh. Aku hanya bisa menggeleng ragu, takut kalau ini hanya bercandaan. Tapi ternyata dia tersenyum sambil menggandengku. Dan bilang, “Arigatou gozaimasu, Rara-chan. Aishiteru.”

Hari itu adalah kejutan yang paling gila dalam hidupku. Jadi, ternyata rencana ini udah di persiapkan matang-matang sejak dulu. Ternyata kebahagiaan masih berpihak padaku, tidak jadi kehilangan sahabat, dan.... sosok itu sudah ku miliki sekarang. Masa putih-biru ku, berakhir dengan bahagia.

-End-


     Inspirated By : All the members of Sinyorita. khususnya Aprilia Widia Andini. dan segenap kekeluargaan Songo G. :3 I Love You, Guys! cerita ini nggak nyata-nyata banget, tapi juga nggak fiksi-fiksi banget soalnya  ada kejadian-kejadian yang beneran. hehe. untuk sosok yang di atas, aku akui itu gabungan dari tiga cowok :) Thanks. Hope that you'll enjoy my FictionStory :*

Hey, it's okay to make mistakes :)

It all start with your ego. Ego comes, it ruins everything and it causes anything you didn't wan't. Sadness & tears bravely take...