Halaman

Selasa, 09 Oktober 2012

wawancara mengenai sifat zuhud


muaahahahha! kok masih ada ya tugas agamaku kelas 8 dulu? :D saya lagi mood berbagi tugas tugas saya kepada anda semjuanya :3 yaaah mungkin bisa bermanfaat. check it out :3

TUGAS AGAMA

Mewawancarai salah satu orang di lingkungan sekitar kita mengenai masalah sifat zuhud.

Narasumber    : Bapak Dikan
Pewawancara   : Sarah Chairina Melinda
Hari/Tanggal  : Rabu, 29 September 2010

P    : “Assalamualaikum, pak. Apakah saya mengganggu bapak?”
                                                    
N    : “Waalaikum salam, nak. Tidak kok nak. Saya sedang mempunyai waktu luang.”

P    : “Alhamdulillah. Sebelumnya perkenalkan nama saya Rara pak. Saya anaknya bu Nanang.”

N    : “oh, iya. Saya tahu kok nak. Nama saya bapak Dikan. Ngomong ngomong ada perlu apa nak sampai datang kemari?”

P    : “begini, pak. Saya mempunyai tugas dari sekolah untuk mewawancarai orang-orang di sekitar lingkungan ini. Apakah bapak tidak keberatan bila saya mewawancarai bapak?”

N    : “tidak, tidak papa kok. Memangnya wawancara masalah apa, nak?”

P    : “saya akan mewawancarai bapak tentang sifat zuhud.”

N    : “hmm. Begitu. Silahkan kok.”

P    : “pak, kalau boleh tahu apa pekerjaan bapak sekarang ya?”

N    : “wah, nak, saya sih sekarang sudah pensiun. Pensiunan Bank BI.”

P    : “ooooo, jadi sekarang tidak melakukan usaha lain?”

N    : “hahaha, tidak nak. Saya sama isteri saya sudah sepakat untuk menjalani sisa hidup ini dengan uang pensiun saja. Lagipula, alhamdulillah uang pensiunan itu sudah cukup kok.

P    : “loh, bapak tidak mempunyai anak?”

N    : “punya nak. Tapi kan sudah menikah. Jadi sudah tidak bergantung lagi.”

P    : “pak, saya mempunyai beberapa pertanyaan dari sekolah. Boleh kan saya tanyai bapak?”

N    : “silahkan, silahkan.”

P    : “bagaimana sikap bapak sewaktu di beri karunia oleh Allah harta yang berlebih?”

N    : “saya mengucapkan alhamdulillah. Saya akan sangat senang sekali dan sepanjang hari saya tersenyum. Seperti saat saya mendapatkan rezeki dari kuis di tv. Saya senang sekali. Saya langsung sujud syukur karena waktu itu saya dan keluarga saya waktu keadaan terpuruk.”

P    : “wah, begitu. Lalu apa yang bapak lakukan sewaktu diberikan harta dari Allah itu?”

N    : “saya langsung menabungnya. Saya berikan pada istri dan anak saya sebagian untuk mereka simpan. Sebagian saya sumbangkan untuk pedagang asongan di pinggir jalan. Misalnya tukan jual sapu keliling, tukang jual barang lama keliling. Saya menghargai mereka. Karena meskipun sudah tua mereka masih mau berusaha.

P    : “alhamdulillah ya pak. Bapak baik sekali.”

N    : “begitulah, nak. Karena saya sudah pernah mengalami keterpurukan, saya jadi ingat bila memiliki rezeki berlebih, saya akan segera menumbangkannya.”

P    : “bagaimana suasana hati bapak sewaktu terkena musibah?”

N    : “saya sempat frustasi. Tetapi, isteri saya menyadarkan saya. Sewaktu usaha saya bangkrut, isteri saya sangat membimbing saya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Hasilnya, sekarang saya rasa saya sudah lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah.”

P    : “oooo, begitu pak. Berarti memang kita harus belajar dari hidup ya, pak.”

N    : “harus itu, nak. Nah, saya bangga masih ada anak muda yang berfikiran seperti itu. Nanti kalau kamu sudah besar, jangan lupakan pemikiran seperti itu, ya.”

P    : “terimakasih ya, pak. Mungkin saya akan selalu ingat. Hehehe.”

N    : “hahaha.”

P    : “oh iya pak. Sudah menjelang maghrib. Saya boleh pamit dulu ya pak.”
N    : “iya nak. Silahkan.”

P    : “terimakasih banyak untuk waktunya ya pak. Selkali lagi terimakasih banyak pak. Salam untuk ibu Dikan ya pak. Assalamualaikum.”

N    : “Waalaikumsalam.”







Kesimpulan

    Dari wawancara dengan bapak Dikan banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Dalam hidup, sifat zuhud haruslah kita terapkan. Kita juga harus belajar dari masalalu dan memperbaikinya. Dan sekarang. Kita harus melakukan yang lebih baik dari sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hey, it's okay to make mistakes :)

It all start with your ego. Ego comes, it ruins everything and it causes anything you didn't wan't. Sadness & tears bravely take...