Halaman

Jumat, 07 Agustus 2015

Clarity

Ini cerita tentang kamu, yang aku juga bahkan tak tahu kapan kamu membacanya.
Sedetik kemudian?
Esok?
Lusa?
Bulan depan?
Atau esok, dengan definisi Esok. Esok yang klise. Maya.
Bahkan aromamu masih menempel tercium, ah, terasa. Di baju ini.

Akankah kamu menungguku? Karna dulu aku pernah berharap. Tidak jatuh di lubang dan tidak tertolong. Nyatanya kamu menemuiku, memberi harapan itu, menolongku, menggenggam tanganku erat. Dan ya, aku masih tetap terjatuh. Terjatuh berdiri yang sama sekali tak terasa sakit. Mm, kamu tahu rasanya. Ribuankali lebih bahagia dari rasa pertama kali bisa mengucap huruf "R" dengan fasih di masa kecil.

Dan pada saat ini, aku mulai berharap lagi.
Bayangan itu sekelibat muncul, menghiasi, terlepas menari-nari begitu saja di sel sel otak. Layaknya jutaan listrik yang terus berjalan. Elektron yang selalu bergerak menyeimbangkan alam. Terus, terus saja meloncat, membuat rasa ini senang, bahagia, duka, senyum, lara, semua bercampur harmoni. Babak terus berlanjut. Kenangan masa sekolah ini begitu indah, juga kecut.

Dan pada saat ini lagi, aku mulai lagi berharap lagi.
Kamu yang pernah ku kenal, menghiasi masa putih abu-abuku. Kamu. Yang selalu aku cari di setiap sudut mataku. Yang selalu menjadi penyebab aku tersenyum, tertawa, meringis, bahkan sedih, seperti sekarang. Bukan kamu yang membuatku sedih. Maksudku, Kamu, yang menjadi alasanku bersedih.

Akankah kamu menungguku?
Empat tahun bukanlah waktu yang singkat. Kita, akan sibuk dengan urusan kita masing-masing dan aku tahu cepat atau lambat memang akan terjadi seperti itu.
Aku takut, benar aku takut. Oh, jarak sependek ini masih saja kutakuti. Tapi memang benar. Sungguh. Entah sebenarnya apa yang aku takuti, tapi ternyata menjadi dewasa adalah hal yang separuh sulit.

Jadi, akankah kamu menungguku?
2526?
Iya, terimakasih sudah mengisi hari-hariku, kemarin, hari ini, esok dan seterusnya. Thank You, with all my clarity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hey, it's okay to make mistakes :)

It all start with your ego. Ego comes, it ruins everything and it causes anything you didn't wan't. Sadness & tears bravely take...